Kolaborasi LPEI dan Atdag Canberra Dorong Ekspor Produk UMKM Lokal ke Pasar Australia

IMG-20230614-WA0400

Jakarta | Suaranusantara.net – Kolaborasi antar institusi Pemerintah melalui Lembaga Pembiayaan

Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle Kementerian
Keuangan RI dengan Atase Perdagangan Canberra, Kementerian Perdagangan RI berhasil mengantarkan 10 mitra binaan UMKM LPEI menembus pasar ekspor Australia yang ditandai dengan kegiatan pelepasan ekspor bersama di Gudang Bambu, Bantul, Yogyakarta (31/5).

Pelepasan satu kontainer produk furnitur, kerajinan tangan, tekstil dan home decor dihadiri oleh
perwakilan dari LPEI (Prayudha Utama, Kepala Departemen Jasa Konsultasi), Atase
Perdagangan Canberra – Agung Haris Setiawan dan Founder Indonesia Direct – Biyp Mukhsen
Assegaf.

“Pelepasan ekspor ke Australia kali ini juga memiliki misi khusus yaitu membawa pelaku UMKM
Indonesia yang sudah melalui tahap kurasi untuk turut serta di ajang pameran furniture dan
home décor berkelas Internasional, Global Sourcing Expo, di bulan Juli mendatang,” ujar Haris.

Kriteria kurasi yang diterapkan untuk para pelaku UMKM antara lain 1) bergerak di industri
furnitur, kerajinan tangan, tekstil dan home decor, 2) memiliki sertifikat produk seperti Sistem
Legalitas Verifikasi Kayu (SLVK), 3) memiliki kemampuan untuk memasarkan produk, 4)
spesifikasi dan kebutuhan sesuai dengan permintaan calon buyer negara tujuan ekspor.

Sepuluh mitra binaan LPEI yang telah berhasil melalui tahap kurasi yaitu PT Dekorasi Cipta
Indonesia, CV Furniwell Calistaprima, Mebel Anak, PT Astana Wira Karya, CV Kirana Cipta
Lestari, CV Ya Sukses Kita Indonesia, PT Kayu Lima Group, CV Xhaka Art, Aninda Furniture
dan CV Dollar Furniture.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R. Gerald Setiawan Grisanto
menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan salah satu komitmen LPEI dalam menjalankan
fungsinya sebagai fasilitator dan agregator untuk membantu para pelaku UMKM mengatasi
hambatan ekspor.

“Keberhasilan ini merupakan buah dari kegiatan business matching yang dilakukan LPEI
dengan Atase Perdagangan Canberra di bulan Mei yang lalu untuk mempertemukan para
pelaku usaha dengan potensial buyer khususnya di Australia. Kerja sama yang terbangun
dalam Program Ekspor Bersama ini, selain bertujuan memperluas akses pasar juga diharapkan
dapat membantu para pelaku UMKM dalam mengatasi hambatan ekspor,” jelas Gerald.

LPEI memiliki program rintisan ekspor baru atau Coaching Program for New Exporter (CPNE)
sejak tahun 2015 dengan tujuan menciptakan eksportir baru. Program CPNE telah diikuti oleh
3.148 pelaku usaha dari berbagai kota di Indonesia dan menciptakan 179 eksportir baru.

Apresiasi disampaikan Atase Perdagangan Canberra kepada LPEI “Kami sangat
mengapresiasi atas dukungan LPEI yang senantiasa mendukung kegiatan seperti ini. Semoga
kolaborasi ini dapat berlangsung terus menerus dan lebih banyak lagi produk-produk lokal
dapat menembus pasar Australia,” ujar Haris diakhir sambutannya. (SN).

TERKINI LAINNYA